Senin, 14 April 2008

Osama Bin Laden

Bagaimana kekuatan kata-kata bisa membangkitkan sekaligus menghancurkan, Osama Bin Laden yang notabene adalah sekutu dan anak emas Amerika semasa melakukan perang gerilya dengan Uni Soviet, kini karena muatan politis tertentu dari negeri paling arogan di dunia itu, dengan kekuatan propagandanya Amerika berhasil monobatkan orang nomor satu di Al Qaeda itu sebagai Icon teroris dunia, dan sekarang menjadi musuh paling ditakuti.


Bukan tanpa alasan jika Osama sebenarnya bukanlah seorang teroris, sebagaimana dijelaskan oleh anaknya Omar Bin Laden. Sang anak berharap ayahnya menemukan jalan lain untuk mencapai tujuannya. Dimata Omar, Osama bukanlah seorang teroris seperti yang telah digembar gemborkan selama ini.

Demikian disampaikan oleh Omar, anak Osama yang berusia 26 tahun. Dalam wawancaranya dengan CNN, Omar menjelaskan bahwa dirinya tidak setuju dengan pembunuhan warga sipil.

"Saya pernah berusaha mengatakan pada ayah saya : cobalah cara lain untuk mencapai tujuanmu, bom ini , senjata ini, tidak baik digunakan
terhadap orang lain" kata Omar dalam bahasa inggris.

Omar mengaku tidak pernah bicara dengan ayahnya sejak tahun 2000, sejak dirinya meninggalkan camp Al Qaeda di Afghanistan. Seperti dilansir kantor berita AFP(22/1/2008).

"Saya bilang padanya kalau saya akan pergi dan ingin mencoba kehidupan dan melihat seperti apa di luar sana. Karena sedari keci saya bersama ayah saya. Saya hanya melihat dan mendengar ayah saya dan teman-temannya", kata Omar di kediamannya di Kairo, Mesir.

"Ayah saya bilang, jika ini pilihan kamu, saya bisa bilang apa ?, saya ingin kamu bersama saya, tapi ini keputusan kamu". Kata Omar bersama istrinya, Jeni Felix-Brown yang berkebangsaan inggris dan kini dikenal sebagai Zaina Alsabah.

Omar menegaskan, dirinya tidak percaya kalau ayahnya seorang teroris. " Dia yakin pekerjaannya untuk membantu orang. Saya pikir ayah saya bukan teroris, karena sejarah membuktikannya" cetus Omar seraya menambahkan, ketika ayahnya berperang melawan pasukan Uni Soviet di Afghanistan, pemerintah Amerika Serikat menganggapnya sebagai pahlawan.

Mengenai keberadaan ayahnya,Omar mengaku tidak tahu, namun dia yakin ayahnya tidak akan tertangkap, karena mendapat dukungan dari penduduk setempat.

Oleh : mustyoud

0 komentar:

Recent Comments

About This Blog

  © People Skill 'Computer Logo' by mustyoud.blogspot.com 2008

Back to TOP